Menurut Kalakota
dan Robinson (2001), CRM didefinisikan sebagai suatu fungsi terintegrasi yang
terdiri dari strategi penjualan, marketing dan services yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dari
kepuasaan pelanggan.
James A. O’Brien
(2002), menyatakan CRM adalah aplikasi e-busines
lintas fungsi yang mengintegrasikan dan mengotomisasikan berbagai proses
pelayanan terhadap pelanggan dalam kegiatan penjualan, direct marketing, proses order,
pembukaaan account, serta dukungan
layanan pelanggan.
Budi Sutedjo
(2003) mengartikan CRM sebagai konsep tentang membangun relasi yang erat antara
perusahaan, dalam hal ini pihak manajemen dengan para pelanggannya.
Menurut Glen
Peterson: ‘CRM merupakan sistem informasi terintegrasi yang digunakan untuk
merencanakan, menjadwalkan dan mengontrol aktifitas pre-sales dan post-sales
dalam organisasi. CRM merangkul semua aspek yang berhubungan dengan prospects dan konsumen, termasuk call centre, sales-force, marketing, technical
support dan field service (servis
lapangan). Tujuan utama CRM adalah untuk meningkatkan pertumbuhan dan
keuntungan jangka panjang melalui pengertian yang lebih baik mengenai perilaku
konsumen. CRM menargetkan untuk menyediakan feedback
yang lebih efektif dan meningkatkan integrasi untuk pengukuran Return of Investment (ROI) dalam area
tersebut.’
Menurut David
Ehrenthal: ‘CRM adalah strategi bisnis yang memaksimalkan keuntungan,
pendapatan dan kepuasan pelanggan dengan mengorganisasi sekitar segmen
konsumen, mendorong perilaku yang memuaskan konsumen, serta mengimplementasikan
proses costumer-centric.’
No comments:
Post a Comment